Boyolali – Waduk Cengklik kelihatan dipenuhi oleh warga dari Kecamatan Ngemplak dan wilayah sekelilingnya pada Sabtu (5/7). Mereka bersama-sama ingin melihat sekalian berebutan gunungan berisi ikan dan hasil bumi yang dibawa pada Kirab pada acara Sedekah Waduk Cengklik.
Gunungan itu diarak dari segi timur waduk ke arah Plaza Waduk Cengklik disebelah barat oleh warga dari 12 dusun di Kecamatan Ngemplak. Sesampai di Plaza Waduk Cengklik, masyarakat yang datang juga berebutan gunungan itu supaya mendapat barokahnya.
Selainnya kirab, acara Sedekah Waduk Cengklik disemarakkan rebutan gunungan, pembagian 1000 nasi bancakan, karnaval perahu hias, lomba photografi on the spot, selingan dangdut kuno dan sejumlah stand UMKM.
Gusti Raden Ajeng (GRA) Ancillasura Marina Sudjiwo sebagai Pengageng Kawedanan Panti Budaya Pura Mangkunegaran sampaikan, Waduk Cengklik dibuat Pura Mangkunegaran pada periode pemerintah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII yang mempunyai tujuan untuk penuhi keperluan air pada periode tersebut.
Dia menjelaskan, ada Waduk Cengklik sekarang ini menjadi sumber kehidupan untuk masyarakat sekelilingnya. Acara ini hari adalah bentuk sukur ke Tuhan supaya nantinya semuanya yang dilaksanakan dapat jalan secara lancar dan baik.
“Mudah-mudahan kita dapat menjaga waduk supaya masih tetap bersih dan lestari, hingga menjadi tujuan rekreasi dan masih tetap kita bangun sebagai satu diantara warisan sejarah dan budaya.” katanya.
Mendatangi acara itu, Bupati Boyolali Agus Irawan mengutarakan keinginannya supaya acara Sedekah Waduk Cengklik ini menjadi jadwal teratur tahunan karena bentuk konservasi adat, rasa sukur ke Tuhan atas anugerah alam, terutama Waduk Cengklik yang sudah memberi faedah untuk warga sekitaran pada beberapa bidang kehidupan.
“Ini menjadi satu diantara bukti jika kearifan lokal masih hidup dan semakin berkembang di tengah-tengah warga Kabupaten Boyolali.” ucapnya.
